BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 24 November 2009

Anggrek Hitam

Lantana Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) yang dahulu dengan mudah ditemukan dipadang pasir Kersik Luway di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Spesies langka anggrek ini hanya tumbuh di padang pasir Kersik Luway. Jika sedang musim berbunga, anggrek hitam itu mekar indah dan membentuk padang anggrek yang sangat luas. Namun, kini semakin sulit menemukan anggrek hitam, bahkan saat musim berbunga sekalipun. Anggrek hitam , diperkirakan hanya tinggal sedikit sejalan dengan kehancuran Cagar Alam Kersik Luway yang jumlah lahan anggreknya menyusut drastis dari 5.000 hektar menjadi hanya tinggal 500 hektar, dan dalam lima tahun terakhir menyusut lagi menjadi tinggal 50 hektar. Sangat ironis, karena tadinya kawasan itu merupakan kombinasi unik hutan kerangas, hutan tropis basah, dan hutan rawa bergambut. Kersik Luway juga merupakan kumpulan beberapa kersik (tanah berpasir), yakni Kersik Luway, Kersik Serai, Kersik Nyako, dan sebagian Kersik Mencege. Namun, kerusakan alam di wilayah ini terus terjadi susul-menyusul tanpa upaya rehabilitasi menyeluruh. Praktis dalam kondisi ini anggrek hitam pun terancam punah total. Di lain pihak, upaya nyata untuk konservasi pun belum pernah digarap serius di kalangan penguasa Kalimantan Timur (Kaltim). Petinggi Kaltim hingga kini selalu sibuk dengan dua "mainan" utama, yakni pembabatan hutan dan pembukaan tambang. SELAIN faktor lingkungan berupa kebakaran hutan, ancaman pengurasan /eksplorasi yang dilakukan manusia pun turut memperburuk keadaan.

Padahal tanaman anggrek hitam ini sulit dibudidayakan di luar habitatnya Data Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim membenarkan kondisi kritis Kersik Luway. Berdasar penelitian terakhir, tercatat ada 57 jenis anggrek dengan 47 di antaranya memiliki daerah sebaran di dalam kawasan cagar alam. Selebihnya berada di luar, tetapi masih termasuk dalam daerah padang luway. Penjarahan anggrek dan perburuan di sekitar kawasan tersebut membuktikan perubahan pandangan terhadap kesakralan Kersik Luway. Masyarakat sudah tidak takut lagi terhadap pantangan memasuki atau mengeksploitasi kawasan yang konon sangat angker itu.

0 komentar: